Seperti diketahui, pemerintah sedang menyusun revisi Peraturan Presiden No. 191 tahun 2014 tentang penyediaan, pendistribusian, dan harga jual eceran bahan bakar minyak (BBM). Dalam amandemen tersebut, akan diatur kriteria kendaraan yang masih diperbolehkan "meminum" Pertalite.
Sampai saat ini, standar kendaraan belum disebutkan. Namun, Abdul Halim, anggota Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH), mengungkapkan bahwa semua jenis sepeda motor hingga 150cc akan tetap diperbolehkan meminum Pertalite. Sedangkan untuk mobil, kendaraan berpelat hitam di atas 1.400cc akan dilarang membeli Pertalite.
Jika standar tidak berubah sebelum aturan dibuat, artinya beberapa mobil populer di Tanah Air tidak akan lagi boleh diisi Pertalite, misalnya jajaran mobil di kelas MPV bawah seperti Toyota Avanza, Daihatsu Xenia, dan Mitsubishi Xpander.
Selain itu, beberapa mobil yang tergolong Low SUV juga tidak bisa lagi menggunakan Pertalite.
Berikut ini adalah daftar mobil yang terancam dilarang menggunakan Pertalite :
Low MPV :
Toyota Avanza
Daihatsu Xenia
Mitsubishi Xpander
Wuling Confero S
Honda Mobilio
Nissan Livina
Suzuki Ertiga
Hyundai Stargazer
SUV
Honda HR-V
Daihatsu Terios
Hyundai Creta
DFSK Glory 560
Wuling Almaz RS
Toyota Rush
Mazda CX-5
Peugeot 3008
Toyota Fortuner
Mazda CX-3
Peugeot 5008
Peugeot 3008
Segmen Sedan :
Honda City,
Toyota Vios,
Mercedes-Benz A 200
Mazda 2 sedan
Toyota Camry
Toyota Supra
Mazda 3 sedan
Segmen Hatchback :
Honda City Hatchback RS,
Toyota Yaris, dan
Mazda 2 hatchback
Suzuki Baleno Hatchback
MPV Medium :
Toyota Kijang Innova
Nissan Serena
Toyota Alphard
Toyota Voxy
Pertamina, distributor Pertalite, telah melakukan uji coba sejak September 2022 untuk membatasi pengisian bahan bakar bersubsidi. Saat ini, kendaraan roda empat dapat membeli Pertalite sebanyak 120 liter per hari.
Pertamina juga memiliki mekanisme jika konsumen membeli bahan bakar melebihi jatah yang ditentukan. Jika sebuah kendaraan mengisi 120 liter Pertalite per hari, maka sistem SPBU akan mengunci secara otomatis. Dengan demikian, bahan bakar tidak dapat lagi dikirim ke mobil.